'Dear God,
Thanks for this Beautiful life.
And forgive me if sometimes It seems as if
I don't love it enough'
~ Unknown
Hidup manusia memang penuh warna. Tidak sempurna. Suka, duka, sedih, tawa, puas, hampa, datang silih berganti mengisi relung hati dan hari-hari yang dijalani. Bulan ini kehidupan saya pun dipenuhi dengan warna-warna tersebut. Minggu lalu, Tuhan memutuskan untuk memberikan ujiannya dan saya harus melaluinya dengan terengah-engah dan berurai air mata. Ibu saya yang satu bulan belakangan ini berada di Jakarta, terjatuh ketika sedang berjalan di basement parkir Mall Pejaten Village. Saya sebagai anak yang seharusnya berjalan mendampingi beliau, selalu siap sedia di sisinya, berjalan tak peduli beberapa langkah di depan.
Kala kaki tuanya terantuk pembatas ban mobil, keseimbangannya hilang dan membawa tubuhnya melayang di lantai yang keras, saya pun tak kuasa mencegahnya terjadi. Saat terjatuh, beliau menahan tubuhnya dengan tangan kiri hingga pergelangan tangan tersebut patah. Saya menjerit, mendeprok di lantai basement yang kotor, menatap wajah Ibu yang putih pucat seperti kertas. Hingga kini bayangan beliau terjatuh tersebut terus berputar-putar di dalam kepala, seakan sebuah MP3 rusak yang memutarkan lagu yang sama. Dada saya terasa sesak oleh rasa pedih dan sedih. Seandainya ini sebuah cerita novel, ingin rasanya saya meminta pengarangnya untuk mengetik ulang dan merevisinya.
0 comments:
Post a Comment